Jika Anda seperti saya, berita bahwa “28 Years Later” telah menyelesaikan produksi dan akan dirilis pada Juni 2025 membuat Anda tak sabar untuk menghitung hari.
Saya sangat menyukai waralaba “28 Days Later”, jadi tentu saja saya mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan itu. Saat itulah saya menemukan “Cargo” lagi di Netflix, dan percayalah, ini adalah tontonan yang tepat untuk menghibur Anda. Film yang menegangkan ini menawarkan perspektif baru tentang genre pasca-apokaliptik dengan latar pedalaman Australia yang indah dan menghantui, sentuhan unik pada kiasan yang sudah dikenal, dan alur cerita yang menarik.
Jadi ya — film ini wajib ditonton bagi siapa pun yang menantikan “28 Years Later” yang akan datang dan menginginkan aksi zombie yang lebih intens dan menggugah pikiran. Inilah alasan mengapa Anda harus menontonnya sekarang di salah satu layanan streaming terbaik…
Tentang apa 'Cargo'?
Tonton Terus
“Cargo” adalah film thriller pascaapokaliptik Australia yang berpusat di sekitar Andy (Martin Freeman), yang terdampar di pedesaan Australia bersama bayi perempuannya, Rosie, setelah pandemi dahsyat yang melanda negara tersebut.
Virus tersebut mengubah orang yang terinfeksi menjadi makhluk seperti zombi dalam waktu 48 jam. Setelah Andy digigit, ia menyadari bahwa ia memiliki waktu terbatas untuk mengamankan masa depan yang aman bagi Rosie. Putus asa dan bertekad, ia melakukan perjalanan yang berbahaya dan melelahkan melalui pedalaman yang tak kenal ampun, bertemu dengan berbagai penyintas, baik yang bermusuhan maupun yang bersahabat.
Sepanjang perjalanannya, Andy didorong oleh cintanya yang mendalam sebagai orang tua dan kebutuhan mendesak untuk menemukan wali baru bagi putrinya. “Cargo” menceritakan kisah yang benar-benar indah di dunia yang mengerikan, menunjukkan sejauh mana orang tua akan berusaha melindungi anak mereka.
'Cargo' berfokus pada kelangsungan hidup manusia
Saya ingat melihat “Cargo” muncul di Netflix beberapa tahun lalu dan mengekliknya karena penasaran. Sekilas, saya mengira itu adalah film zombi biasa, tetapi saya tidak menyangka akan terbukti salah ketika “Cargo” menghadirkan perspektif baru pada genre tersebut yang sangat menarik bagi saya sebagai penggemar “28 Days Later”.
Meski keduanya berlatar di dunia pasca-apokaliptik yang mengerikan dan dikuasai oleh makhluk-makhluk seperti zombi, “Cargo” menonjol karena lebih berfokus pada apa artinya menjadi manusia di tengah kekacauan seperti itu.
Menyaksikan karakter Freeman, Andy, menjelajahi pedalaman terpencil bersama putrinya, Rosie, adalah pengalaman yang benar-benar emosional. Tidak seperti film zombie pada umumnya yang menekankan pada aksi dan bertahan hidup, “Cargo” menggali inti emosional dari cinta dan pengorbanan seorang ayah. Perjalanan Andy bukan hanya tentang melarikan diri dari yang terinfeksi — tetapi tentang memastikan masa depan bagi anaknya, bahkan saat ia menghadapi malapetaka yang akan menimpanya sendiri.
Narasi yang personal dan menyentuh hati ini mengingatkan saya pada aspek-aspek kuat dalam “28 Days Later” dan “28 Weeks Later,” di mana kisah dan hubungan antarmanusia menjadi pendorong alur cerita. Begitu pula dalam “Cargo”, keputusasaan Andy untuk menemukan tempat berlindung yang aman bagi Rosie, ditambah dengan tekadnya yang luar biasa, menambah kedalaman dan kemanusiaan yang dapat diterima.
Percayalah, 'Cargo' harus menjadi tontonan Anda berikutnya
Saya tidak terkejut bahwa pengumuman “28 Years Later” yang akan dirilis tahun depan membuat saya tidak sabar. Sambil menunggu bab berikutnya di dunia yang sangat suram ini, saya yakin “Cargo” adalah film yang tepat untuk menenangkan kegembiraan dan ketidaksabaran saya.
Sinematografi dalam “Cargo” sangat memukau karena menangkap bentang alam yang luas dan kosong yang menjadi pengingat nyata dampak pandemi fiktif tersebut. Pengambilan gambar yang luas di pedalaman benar-benar menunjukkan kesepian dan besarnya perjalanan Andy. Penceritaan visual ini mengingatkan pada ketegangan yang diciptakan dengan sangat baik oleh “28 Days Later”, dan jika Anda juga penggemar waralaba tersebut, Anda mungkin setuju.
Aspek lain yang membuat “Cargo” wajib ditonton adalah penggambaran yang sangat mengesankan tentang kiasan zombi. Film ini memperkenalkan alur waktu infeksi yang unik, yang memberi waktu 48 jam bagi yang terinfeksi sebelum mereka berubah sepenuhnya. Aturan baru ini berfungsi untuk membangun ketegangan dan urgensi yang membuat kecemasan terus mengalir. Saya seseorang yang menyukai apa pun yang berhubungan dengan zombi (mengingat “The Walking Dead” adalah acara TV favorit saya), jadi mengalami sesuatu yang baru dan segar membuat “Cargo” menonjol.
Yang terpenting, “Cargo” memiliki beberapa aspek terbaik yang ditemukan dalam waralaba “28 Days Later” — ketegangan, keputusasaan, tetapi yang terpenting, kemanusiaan yang tetap ada bahkan ketika dunia sedang hancur.
Tonton 'Cargo' di Netflix sekarang
Jika Anda masih belum yakin, mungkin para kritikus akan mempengaruhi Anda. “Cargo” memiliki 87% Tomat busukmembuktikan bahwa orang lain juga sangat menikmati dan menghargai film thriller pasca-apokaliptik ini. Mark Kermode dari Ulasan Film Kermode & Mayo juga menyatakannya secara sederhana: “Itu sebenarnya sangat hebat.”
Jadi, saat saya menghitung hari hingga “28 Years Later” tayang di layar lebar, “Cargo” menjadi pembuka yang sempurna, kaya emosi, dan mendebarkan. Film ini mengingatkan kita bahwa bahkan di masa-masa tergelap sekalipun, hubungan dan kemanusiaan kitalah yang benar-benar penting.
Butuh lebih banyak konten? Berikut adalah film dan acara terbaik di Netflix yang dapat ditonton minggu ini. Anda juga dapat melihat acara Netflix teratas yang dapat ditonton saat ini.
Streaming “Cargo” di Bahasa Indonesia: Netflix sekarang.